Ngeri! Orang Ini Nyaris Injak Ikan Batu Paling Beracun di Dunia

Wujud Stonefish alias ikan batu yang beracun dan mematikan . Foto: Andriy Nekrasov/Shutterstock

Seorang naturalis asal Australia nyaris menginjak ikan batu, salah satu ikan paling mematikan di dunia. Hewan dengan kemampuan kamuflase menakjubkan ini bisa bertahan di darat selama lebih dari 24 jam dan sangat sering disalahartikan sebagai batu karang oleh pengunjung pantai.

Daniel Brown menemukan makhluk itu saat menjelajah kolam batu di pinggir Lee Point, dekat Darwin di Northern Territory Australia. Dia berbagi pengalamannya di Facebook dengan caption:

“Hati-hati saat melangkah di pantai, teman-teman. Tidak semua batu benar-benar batu,” tulis Brown.

Ikan batu atau Stonefish bisa ditemukan di seluruh perairan pantai dangkal Australia Utara. Bryan Fry, profesor yang memimpin Venom Evolution Laboratory di University of Queensland, mengatakan bahwa di tempat tertentu, stonefish bisa banyak dijumpai.

“Beberapa penyelam di Amity Point di Brisbane, kami dapat dengan mudah menemukan belasan Stonefish dalam satu kali penyelaman,” kata Fry sebagaimana dikutip Newsweek.

Ikan batu sendiri adalah predator penyergap yang menggunakan kamuflase sebagai metode untuk berburu. Terletak di antara bebatuan dan pasir, mereka menunggu mangsa yang berenang lewat di dekatnya. Ketika mangsa sudah dekat, stonefish bakal melesat ke luar dari persembunyiannya dan menyerang korban hanya dalam waktu 0,15 detik, sebuah kecepatan yang fantastis. Mereka menggunakan racun untuk bertahan dari serangan predator.

"Racunnya cukup kompleks. Ini mencegah darah dari pembekuan, merusak otot, mempengaruhi ritme jantung dan menyebabkan kelumpuhan."

Dalam kasus tertentu, racunnya dapat menyebabkan jantung kolaps hingga kematian. Kendati begitu, hanya sedikit kematian yang dilaporkan akibat racun ikan batu. Untuk mencegah sengatan ikan batu, penting untuk memakai alas kaki dan selalu melihat ke mana kamu berjalan di pantai.

“Jika Anda menemukan stonefish, biarkan saja. Mereka hanya menyengat jika terancam. Pada dasarnya, mereka tidak memulai penyerangan, mereka hanya bertahan,” kata Fry.